SMK N 3 terus berbenah menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Untuk memaksimalkan ketrampilan lulusannya, SMKN 3 memberikan pendidikan dan pelatihan (diklat) kepada guru-guru tentang Progam Kewirausahaan SMK Model dan Aliansi.
Kepala SMKN 3 Pematangsiantar, Dra Kartini A Batubara MM kepada METRO, Senin (14/2) di ruang kerjanya mengatakan, diklat yang dilaksanakan Jumat-Sabtu (11-12/2) di Siantar Hotel. Untuk kegiatan ini bukan saja ditujukan kepada guru-guru SMKN 3, tapi juga guru-guru di SMK Bintang Timur, SMK Parbina, dan SMKN 1 Pematangsiantar yang ke seluruhannya lebih kurang 100 orang.
Usai diklat, bebernya, program kewirausahaan kepada guru-guru SMK ini, peserta memahami indikator RSBI, memahami konsep pendidikan kewirausahaan di SMK, dan teaching factory, serta mampu mengidentifikasi potensi sekolah dalam implementasi kewirausahaan. Kemudian memahami konsep dalam memulai bisnis serta mampu menyusun action plan pengembangan bisnis di SMK. Lebih lanjut, Dra Kartini A Batubara MM, menambahakn SMKN 3 sebagai SMK Model mempunyai aliansi yakni SMK Bintang Timur, SMK Parbina, dan SMKN 1 Pematangsiantar. Guru BP dan tenaga kependidikan penanggungjawab KBM Kewirausahaan, penanggungjawab TF SMK Model dan Aliansi serta kepala program keahlian dan penjab Bengkel. “Kami sengaja mengundang pembicara dari P4TK, agar SMKN 3 sebagai SMK Model dan SMK Bintang Timur, SMK Parbina, dan SMKN 1 sebagai Aliansinya, dapat meningkatkan program kewirausahaan di sekolah masing-masing menuju sekolah RSBI,” tambahnya.
Acara mengundang pembicara dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Medan, Drs JRF Sitinjak tentang ruang lingkup Progam Kewirausahaan SMK Model dan Aliansi dengan indikator keberhasilan RSBI, Konsep kewirausahaan SMK, memulai dan pengembangan bisnis.
Kepala SMKN 3 Pematangsiantar, Dra Kartini A Batubara MM kepada METRO, Senin (14/2) di ruang kerjanya mengatakan, diklat yang dilaksanakan Jumat-Sabtu (11-12/2) di Siantar Hotel. Untuk kegiatan ini bukan saja ditujukan kepada guru-guru SMKN 3, tapi juga guru-guru di SMK Bintang Timur, SMK Parbina, dan SMKN 1 Pematangsiantar yang ke seluruhannya lebih kurang 100 orang.
Usai diklat, bebernya, program kewirausahaan kepada guru-guru SMK ini, peserta memahami indikator RSBI, memahami konsep pendidikan kewirausahaan di SMK, dan teaching factory, serta mampu mengidentifikasi potensi sekolah dalam implementasi kewirausahaan. Kemudian memahami konsep dalam memulai bisnis serta mampu menyusun action plan pengembangan bisnis di SMK. Lebih lanjut, Dra Kartini A Batubara MM, menambahakn SMKN 3 sebagai SMK Model mempunyai aliansi yakni SMK Bintang Timur, SMK Parbina, dan SMKN 1 Pematangsiantar. Guru BP dan tenaga kependidikan penanggungjawab KBM Kewirausahaan, penanggungjawab TF SMK Model dan Aliansi serta kepala program keahlian dan penjab Bengkel. “Kami sengaja mengundang pembicara dari P4TK, agar SMKN 3 sebagai SMK Model dan SMK Bintang Timur, SMK Parbina, dan SMKN 1 sebagai Aliansinya, dapat meningkatkan program kewirausahaan di sekolah masing-masing menuju sekolah RSBI,” tambahnya.
Acara mengundang pembicara dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Medan, Drs JRF Sitinjak tentang ruang lingkup Progam Kewirausahaan SMK Model dan Aliansi dengan indikator keberhasilan RSBI, Konsep kewirausahaan SMK, memulai dan pengembangan bisnis.
0 komentar:
Posting Komentar